Pembawa Cahaya: Kisah 23 Tahun Nabi Muhammad
SAW berdakwah
Oleh: Wapa
Muhtar Putri
Lahirnya
Sang Pembawa Cahaya
Nabi
Muhammad SAW lahir di kota Makkah, sekitar tahun 570 M, dalam keadaan yatim
piatu. Ayahnya, Abdullah, meninggal sebelum ia dilahirkan, dan ibunya, Aminah,
meninggal ketika ia masih kecil. Namun, meskipun kehidupan awalnya penuh dengan
ujian, Nabi Muhammad SAW tumbuh menjadi sosok yang jujur, amanah, dan dihormati
oleh masyarakat sekitarnya. Gelar "Al-Amin" yang berarti "Yang
Terpercaya" menjadi cerminan dari kepribadiannya yang mulia.
Wahyu
pertama: titik Awal Perubahan
Pada usia
40 tahun, ketika Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira, sebuah wahyu
pertama kali turun kepadanya. Malaikat Jibril datang membawa perintah dari
Allah SWT untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat manusia. Wahyu pertama yang
diterima adalah surah Al-Alaq ayat 1-5, yang mengajarkan pentingnya ilmu
pengetahuan dan pembelajaran. Ini menjadi awal dari perjuangan beliau sebagai
nabi dan rasul yang ditugaskan untuk menyebarkan ajaran Islam.
Perjuangan di Makkah: Menyebarkan Islam dengan
penuh Tantangan
Pada
awalnya, dakwah Nabi Muhammad SAW dilakukan secara sembunyi-sembunyi, mengingat
kondisi masyarakat Makkah yang sangat menentang ajaran baru ini. Kaum Quraisy
yang merasa terancam dengan ajaran tauhid yang dibawa Nabi Muhammad, mulai melakukan
berbagai upaya untuk menekan dan mengintimidasi beliau serta para pengikutnya.
Namun,
meskipun menghadapi berbagai siksaan dan ancaman, Nabi Muhammad SAW tetap sabar
dan tegar dalam menyebarkan Islam. Beliau mengajarkan tentang keesaan Allah,
pentingnya persaudaraan, keadilan, dan kasih sayang sesama manusia. Pengikut
pertama beliau adalah keluarga terdekat, seperti istri tercinta, Khadijah,
serta sahabat-sahabatnya seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali.
Hijrah: perintah
allah untuk kebaikan umat
Setelah 13
tahun berdakwah di Makkah dan menghadapi berbagai tekanan yang semakin berat,
Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya akhirnya melakukan hijrah ke Madinah
pada tahun 622 M. Hijrah ini bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga
merupakan titik balik yang sangat penting dalam sejarah Islam.
Di Madinah,
Nabi Muhammad SAW tidak hanya sebagai pemimpin Agama, tetapi juga sebagai
kepala negara. Beliau mendirikan sebuah masyarakat yang adil dan sejahtera
berdasarkan ajaran Islam. Dibuktikan dengan adanya perjanjian Madinah yang
pertama kali dibuat, mengatur hubungan antara umat Muslim dengan umat Yahudi
dan penduduk non-Muslim lainnya, menunjukkan bahwa Islam adalah Rahmatan
lillalamin.
Perang membela agama allah
Setelah
hijrah Perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW tidak selalu mulus. Beliau
menghadapi berbagai perang, seperti Perang Badar, Uhud, dan Khandaq, yang
semuanya menguji ketahanan iman para sahabat dan kepemimpinan Nabi. Namun,
meskipun sering berada dalam situasi sulit, Nabi Muhammad SAW selalu menunjukkan
keberanian dan kebijaksanaan.
Pada tahun
630 M, Nabi Muhammad SAW berhasil menaklukkan Makkah dengan damai. Beliau masuk
ke kota yang sebelumnya menentang dakwahnya, dengan penuh ketenangan dan tanpa
balas dendam. Sebagai simbol kemenangan, beliau membersihkan Ka'bah dari
berhala-berhala dan mengembalikannya sebagai tempat ibadah yang murni kepada
Allah SWT.
Warisan Sang Pembawa Cahaya
Setelah 23
tahun berdakwah, Nabi Muhammad SAW wafat pada tahun 632 M. Namun, warisan yang
beliau tinggalkan terus hidup hingga hari ini. Ajaran-ajaran Islam yang dibawa
beliau menjadi petunjuk hidup bagi umat manusia. Al-Qur'an, kitab yang
diturunkan kepadanya, dan hadis-hadis yang menjadi penjelasan atas wahyu
tersebut, tetap menjadi sumber hukum dan pedoman hidup bagi umat Muslim di
seluruh dunia.
Salah satu
pesan utama Nabi Muhammad SAW adalah untuk menyebarkan kedamaian, kasih sayang,
dan keadilan. Beliau mengajarkan agar umat Islam menjadi umat yang terbaik,
yang memberi manfaat bagi seluruh umat manusia. "Sesungguhnya aku diutus
untuk menyempurnakan akhlak" (HR. Bukhari), adalah salah satu hadis yang
menggambarkan betapa pentingnya moralitas dan etika dalam hidup seorang Muslim.
Kesimpulan: Cahaya yang Tak Pernah Padam
Kisah 23
tahun perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam adalah kisah
tentang keteguhan, keberanian, dan kasih sayang yang tak mengenal lelah. Beliau
tidak hanya membawa wahyu dari Allah, tetapi juga memberi teladan bagaimana
seharusnya seorang manusia hidup dalam kebenaran, keadilan, dan kasih sayang.
Nabi
Muhammad telah menuntun umat manusia dari kegelapan menuju terang benderang,
dari ketidakpastian menuju kepastian iman. Semangat dan ajaran beliau akan
terus menjadi sumber inspirasi, mengingatkan kita untuk selalu mencari cahaya
kebenaran dan menyebarkannya kepada dunia.
0 Komentar